SKRIP
WAWANCARA KONSELING
IDENTITAS KLIEN
a. Nama :
Aryani
b. Umur :
21 tahun
c. Jenis kelamin :
Perempuan
d. Status :
Mahasiswa
DESKRIPSI
MASALAH
Aryani
adalah seorang mahasiswa. Masalah yang dihadapi berhubungan dengan orang tua
dan pacarnya. Bahwa kedua orang tuanya tidak menyetujui hubungan dengan
pacarnya karena mereka berbeda agama. Mereka berpacaran sejak masih SMA dan
selama ini mereka pacaran secara diam-diam agar orang tuanya tidak
mengetahuinya. Tetapi selama bertahun-tahun mereka pacaran, mereka tidak
kunjung-kunjung mendapatkan solusi atas permasalahannya tersebut.
Berdasarkan
hasil wawancara dengan klien, konselor dapat menganalisis permasalahan yang
dialami klien, yaitu klien mengalami permasalahan dengan orang tua dan pacarnya.
Permasalahannya adalah orang tuanya tidak menyetujui hubungan klien dengan
pacarnya karena mereka berbeda agama. Sikap orang tuanya tersebut membuat klien
menjadi resah dan tekanan batin. Karena klien tidak kunjung mendapat solusi
atas permasahannya.
DIALOG/WAWANCARA KONSELING
TAHAP AWAL
Tokoh
|
Dialog
|
Keterampilan
|
Klien
|
(mengetuk pintu)
Assalamu’alaikum
wr. wb, permisi Bu
|
Opening
|
Konselor
|
Wa’alaikumsalam
wr. wb (sambil berdiri)
Mari
silahkan masuk (menghampiri klien sambil menjabat tangan), silahkan duduk.
Ibu senang sekali
berjumpa denganmu. (Tersenyum)
|
Opening
|
Klien
|
Iya, Terima kasih Bu. (Diam
menyimpan perasaan tertentu, melihat
ke bawah, tidak menatap konselor)
|
|
Konselor
|
Bagaimana
kabar kamu hari ini ?
|
Opening
|
Klien
|
Kabar saya baik, Bu. (Diam dan melihat
kebawah)
|
|
Konselor
|
Kelihatannya
wajahmu sangat murung? Tampaknya ada sesuatu yang mengganggu perasaanmu,
sehingga mb Aryani datang menemui ibu?
|
Reflection
of feeling
|
Klien
|
Iya,
Bu. Saya ingin berkonsultasi dengan ibu
|
|
Konselor
|
Ya Silahkan, apa yang ingin anda
sampaikan sehingga nanti bisa kita bicarakan bersama?
|
|
Klien
|
Tapi
sebelumnya saya minta agar ibu dapat merahasiakan hal ini dari orang lain,
jangan sampai ada yang tahu ya bu
|
|
Konselor
|
Kamu
tidak perlu khawatir, disini ibu akan menjaga rahasia kamu sebab dalam
melakukan konseling itu saya diikat kode etik.
Jadi jangan ragu
untuk mengungkapkan masalah yang kamu alami tanpa perlu merasa takut untuk
diketahui orang lain
|
Structuring Role Limit
|
Konselor
|
Ya syukurlah kalau begitu bu,, saya
berharap agar masalah yang saya alami dapat teratasi dan menemukan jalan
keluar yang terbaik
|
|
Klien
|
Iya
(sambil menganggukkan kepala) mudah-mudahan bisa cepat teratasi.
|
|
Konselor
|
Kalau
begitu, dapatkah kamu menceritakan kepada saya?
Ibu
ingin mendengarkan sejauh mana perasaan tidak enak yang mengganggu mb Aryani.
|
Lead
(Pertanyaan terbuka)
|
TAHAP
INTI/KERJA
Tokoh
|
Dialog
|
Keterampilan
|
Klien
|
Begini
bu, saya terjebak dalam situasi yang sangat membingungkan (muka sedih dan
melihat kebawah)
|
|
Konselor
|
Mengapa
bisa begitu?
|
|
Klien
|
Em, bagaimana ya bu?
|
|
Konselor
|
Bisahkah anda menceritakannya lebih
jelas
|
|
Klien
|
Iya bu. Begini bu, saya itu punya
pacar, kami sudah pacaran dari kelas I SMA. Saya sangat sayang sama dia, tapi
saya bingung
|
|
Konselor
|
Lalu,
apa yang membuatmu menjadi bingung?
|
Clarification
|
Klien
|
Em,
orang tua tidak setuju bu
|
|
Konselor
|
Bisahkah anda menceritakannya lebih
jelas lagi, mengapa orang tua anda tidak menyetujui hubungan kalian?
|
Lead (Pertanyaan tertutup)
|
Klien
|
Sebenarnya, pacar saya tidak seagama
dengan saya. Tapi dia seorang lelaki yang baik dan bertanggung jawab. Maka
dari itu orang tua tidak menyetujui hubungan kami. Saya harus memilih satu
diantara orang tua atau pacar saya bu
|
|
Konselor
|
Berada di posisi anda saat ini pasti
cukup sulit.
Saya dapat memahami apa yang anda
rasakan saat ini.
Bisakah anda menjelaskan pacarmu
lelaki yang baik dan bertanggung jawab seperti apa yang kamu maksud?
|
Acceptance
Lead (Pertanyaan terbuka)
|
Klien
|
Em, iya baik terus
dia tanggung jawab sama omongan dan
janjinya
|
|
Konselor
|
Jadi menurut anda, dengan begitu dia
sesosok laki-laki yang sempurna?
|
Clarification
|
Klien
|
Iya, bisa dibilang begitu bu. Tapi....
(Diam, tidak melanjutkan perkataanya dan melihat ke bawah)
|
|
Konselor
|
Tapi bagaimana? bisahkah
anda menceritakannya lebih jelas lagi
|
|
Klien
|
Tapi sama aja orang tua tidak setuju
bu, saya pikir dengan cara backstreet bisa menyelesaikan masalah. Padahal
saya sangat berharap bisa menikah dengannya bu. Jadi selama 4 tahun ini saya
backstreet apa gunanya?
|
|
Konselor
|
Sepertinya
anda merasa kecewa.
Mengapa
anda memilih jalan backstreet untuk menyelesaikan masalah?
|
Refflection
of feeling
Lead (Pertanyaan terbuka)
|
Klien
|
Iya
tentu bu, saya sangat kecewa bu.
Sebenarnya saya berharap dengan backstreet lambat laun pacar saya mau pindah agama, tetapi kenyataannya berbeda bu. Kami tetap berpegang teguh pada keyakinan kami masing-masing. |
|
Konselor
|
Itu
berarti bahwa anda kesulitan dalam memilih antara orang tua atau pacar kamu
|
Clarification
|
Klien
|
Iya
bu
|
TAHAP
AKHIR
Tokoh
|
Dialog
|
Keterampilan
|
Konselor
|
Bagus,
mb aryani sudah bisa memahami masalah yang sedang di alami
|
Prediction
Reassurance
|
Klien
|
Mungkin situasi ini
tidak dapat saya ubah, dan saya juga tidak mungkin menentang orang tua saya
karena beliaulah yang merawat saya dari kecil sampai sekarang. Saya juga
tidak mungkin pacaran seperti ini terus menerus bu, tapi di sisi lain saya
sangat sayang sama pacar saya. Tetapi saya harus menetukan pilihan, karna
saya sudah dewasa
|
|
Konselor
|
Bagus, saya yakin
anda bisa menentukan pilihan
|
Prediction
Reassurance
|
Klien
|
Iya bu, saya paham
|
|
Konselor
|
Kita sudah berbicara
banyak, apa yang bisa anda simpulkan dari pertemuan kali ini?
|
Summary
|
Klien
|
Jadi, saya harus
menentukan pilihan saya bu, saya tidak boleh salah pilih. Karena semua ini
untuk masa depan saya bu. Untuk itu saya lebih memilih orang tua, saya harus
berbakti kepada orang tua meski saya harus kecewa bu.
|
|
Konselor
|
Rupanya
kamu sudah paham dengan apa yang akan kamu lakukan. Anda pasti bisa, itu
pilihan yang bagus sekali dan anda pasti bisa melakukannya.
|
Prediction
Reassurance
|
Klien
|
Alhamdulillah saya
merasa lega bu, kebingungan saya mulai berkurang
|
|
Konselor
|
Jangan
sungkan jika kamu ada yang ingin kita bicarakan bersama, datang saja menemui
ibu lagi
|
|
Klien
|
Baiklah
kalau begitu, saya pamit. Terima kasih bu
Assalammualaikum
wr. wb
|
|
Konselor
|
Waalaikumsalam
wr. Wb (sambil menjabat tangan)
|
waaah kereen :D
BalasHapusmba saya ijin copy paste konsepnya ya. terima kasih
BalasHapusMbak, saya juga izin memakai konsepnya ya. Pada bagian-bagian tertentu saja. Ini benar-benar memberikan contoh kepada saya. Terimakasih mbak.
BalasHapusIzin, pakai konsep mbak :)
BalasHapusMba mohon izin untuk memakai konsep mba ini ya terima kasih mbak 🙏🏻
BalasHapusMohon izin mba untuk memakai konsep mba ini,terima kasih mba.
BalasHapusAssalamualaikum.
BalasHapusMba mohon ijin pke konsepnya..