Copyright © Holiday!
Design by Dzignine
Kamis, 01 Agustus 2013

Bimbingan dan Konseling Belajar

Mengapa BK Belajar perlu?


Karena manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui semakin memahami dirinya
(Walgito, 2010)


Sejarah BK Belajar di Amerika 


Tahun 1887 
- Van Eeden : Klinik psikoterapi di Amsterdam   
- Wilhem Wundt : Laboratorium psikologi eksperimental di Leipzig, Jerman 
- Freud, dkk : Psikologi 
- PD I : Army Alpha Test
Tahun 1898-1907 
- Jesse B Davis : Konseling di sekolah di Detroit
Tahun 1908 
- Frank Parsons : Vocational Bureau (Father of Guidance)
Tahun 1910
 - William Healy : Juvenile Psychopathic Institut di Chicago
Tahun 1911
 - Harvard : kuliah bimbingan jabatan (Meyer Blomfield)
Tahun 1912
- Grand Rapids Michigan (Central School) : lembaga bimbingan di sistem sekolah oleh Davis
Tahun 1913
- National Vocational Guidance Association di Grand Rapids
Tahun 1950
- Berkembang pesat
Tahun 1952
-  APGA (American Personnel Guidance Association)
Tahun 1983
- APGA AACD (Ameican Association for Counseling and Development) 


Sejarah BK Belajar di Indonesia


Tahun 1945
 - Merdeka → Kementrian → Pekerjaan sesuai → Balai Latihan Kerja (BLK)
Tahun 1960
- Bimbingan Akademis
Tahun 1963

 - FKIP di IKIP membuka jurusan Bimbingan dan Penyuluhan
Tahun 1964
 - Kurikulum SMA gaya baru : keharusan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan (kurang berkembang)
Tahun 1970an
 -Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) : staf bimbingan peran penting dalam sistem sekolah
Tahun 1975
 - Kurikulum 1975 : secara formal BK diprogramkan di sekolah
 - Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) Malang
Tahun 1984
 -Kurikulum 1984 : Bimbingan Karie
 - UU No. 2/1989 : Sisdiknas
 - SK Menpan No. 84/1993 : Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Tahun 2001  
- IPBI ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia)


BK Belajar adalah . . . . 


Bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan (Winkel dalam Sukardi, 2008 dan Tohirin, 2007) 

Jenis Bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan (Surya dalam Tohirin, 2007)

BK Belajar terdiri atas . . . .


Menurut Sukardi, 2008
  • Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif
  • Pemantapan sistem belajar dan berlatih
  • Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah
  • Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya
  • Orientasi belajar di perguruan tinggi
Menurut Abidin & Budiyono, 2010
  • Pengenalan individu yang mengalami masalah belajar
  • Pengembangan motivasi, sikap, maupun kebiasaan belajar individu
  • Pengembangan keterampilan belajar
  • Pengajaran perbaikan
  • Program Pengayaan

Tujuan BK Belajar


 Menurut Tohirin, 2007
  •  Membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal
  • Agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar
  • Agar siswa mandiri dalam belajar
Menurut Prayitno, dalam Abidin & Budiyono, 2010 
Membantu siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan belajar yang sesuai dengan tingkat kecepatan, kesulitan belajar, potensi, dan perkembangan diri individu


Langkah-langkah BK Belajar


Menurut Ahmadi & Supriyono, 2008
  1. Menetukan masalah
  2. Pengumpulan data
  3. Analisis data
  4. Diagnosa
  5. Prognosis
  6. Tritmen
  7. Follow up

0 komentar:

Posting Komentar