-->
Kata hati (concience of man) juga sering disebut
dengan istilah hati nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dsb. Pelita
hati atau hati nurani menunjukan bahwa kata hati adalah kemampuan pada diri
manusia yang memberikan penerangan tentang baik buruk perbuatannya sebagai
manusia. Orang yang tidak memiliki pertimbangan dan kemampuan untuk mengambil
keputusan tentang baik dan benar, buruk dan salah, ataupun kemampuan dalam
mengambil keputusan tersebut hanya dari sudut pandang tertentu (misalkan sudut
kepentingan diri) dikatakan bahwa
kata hatinya tidak cukup tajam.
Keyakinan (conviction) yang rasional
sangat dipengaruhi oleh hati manusia, seperti kebencian, kepahitan, berbohong,
ketidak adilan, sedangkan karakter ini timbul akibat latar belakang dan
lingkungan sekitar, karena orang tua, keluarga, suami atau isteri, kesehatan,
ekonomi, pemerintah ataupun musuh.
-->
A.
Pengertian Kata Hati atau Hati Nurani
Kata hati merupakan kemampuan membuat
keputusan tentang yang baik-benar dan yang buruk-salah bagi manusia. Dalam
kaitannya moral ataupun perbuatan.
Hati
nurani memerintahkan atau melarang kita melakukan sesuatu kini dan di sini. Ia
tidak berbicara tentang yang umum, melainkan tentang situasi yang sangat
konkret.
Hati nurani merupakan penerapan
kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia dalam situasi
konkret. Suara hati menilai suatu tindakan manusia benar atau salah, baik atau
buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat
keliru. Dalam hati, manusia sebelum bertindak atau melakukan sesuatu, ia sudah
mempunyai kesadaran atau pengetahuan umum bahwa ada yang baik dan ada yang
buruk. Setiap
orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar kesadarannya berbeda-beda. Pada saat-saat
menjelang suatu tindakan etis, pada saat itu kata hati akan mengatakan
perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati muncul
sebagai suara yang menyuruh dan jika
perbuatan
itu buruk, kata hati akan muncul sebagai suara yang melarang. Kata hati yang
muncul pada saat ini disebut prakata hati.
Pada saat suatu tindakan
dijalankan, kata hati masih tetap bekerja, yakni menyuruh atau melarang.
Sesudah suatu tindakan, maka kata hati muncul sebagai hakim yang memberi vonis.
Untuk perbuatan yang baik, kata hati akan memuji, sehingga membuat orang merasa
bangga dan bahagia. Namun, jika perbuatan itu buruk atau jahat, maka kata hati
akan menyalahkan, sehingga, orang merasa gelisah, malu, putus asa, menyesal.
Hanya manusia yang memunyai
kesadaran. Hewan tidak. Kesadaran berarti kesanggupan mengenal diri sendiri dan
karena itu berefleksi tentang dirinya. Manusia bukan hanya melihat pohon di
kejauhan sana, melainkan menyadari bahwa dialah yang melihatnya. Dalam diri
manusia terjadi semacam penggandaan: ia bisa kembali kepada dirinya sendiri.
Manusia bisa menjadi subjek yang mengamati juga sebagai objek yang diamati.
Hati nurani dapat salah, dapat membuat keputusan moral
yang palsu. Sebagimana orang bisa membuat kesalahan-kesalahan dalam bidang
hidup lainnya, demikian ia juga bisa salah dalam tingkah laku peribadinya.
Tetapi dalam kesemuanya itu manusia hanya punya satu bimbingan, yaitu inteleknya.
Hati nurani kita memberi batasan dalam keputusan peraktis akal budi yang
mengatakan suatu perubahan buruk maka harus dihindari.
Ada tiga hal yang di cangkup dalam hati nurani:
1. Intelek
sebagai kemampuan yang membentuk keputusan-keputusan tentang perbuatan-perbuatan
individual yang benar dan salah.
2. Proses
pemikiran yang ditempuh intelek guna mencapai keputusan semacam itu.
3. Keputusan sendiri
yang merupakan kesimpulan proses pemikiran,
Hati nurani
sebenarnya hanya mengatakan yang paling akhir itu, tetapi memuat hal lainya diatas.
Maka hati nurani bisa kita artikan ketiga poin diatas.
Hati nurani merupakan penuntun dalam perbuatan-perbuatan
yang akan datang, mendorong kita untuk mengerjakannya atau menghindarinya, atau
merupakan hakim atas perbuatan yang telah lalu, sumber pembenaran diri atau
sumber rasa sesal kita. Oleh karena itu keputusan hati nurani adalah keputusan
intelek dan intelek bisa sesaat karena memakai premis-premis yang palsu karena
menarik keputusan yang tidak logis, maka hati nurani juga seksama atau keliru. Hati
nurani yang seksama adalah hati nurani yang memutuskan sebagai baik hal yang
benar-benar baik, atau memutuskan hal yang benar-benar buruk.
B.
Fungsi Kata Hati
atau Hati Nurani
Fungsi kata hati atau hati nurani
yaitu sebagai pedoman, pegangan atau norma untuk menilai sesuatu tindakan,
apakah tindakan tersebut baik atau buruk. Sebagai pegangan atau
peraturan-peraturan kongkrit didalam kehidupan sehari-hari dan menyadarkan
manusia akan nilai dan harkat dirinya.
Sikap kita terhadap hati nurani
adalah menghormati setiap suara hati yang keluar dari hati nurani kita. Mendengarkan dengan
cermat dan teliti setiap bisikan hati nurani.
Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati nurani. Melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.
Mempertimbangkan secara masak dan dengan pikiran sehat apa yang dikatakan hati nurani. Melaksanakan apa yang disuruh hati nurani.
C. Ciri Khas Kata Hati atau Hati Nurani
Ciri khas dari suara hati nurani adalah
ia tidak dapat ditawar dan hanya sepintas keluarnya dengan atau tanpa disadari,
ini berlaku mutlak. Mutlak di sini mempunyai arti ia tidak dapat ditawar
melalui pertimbangan-pertimbangan dalam bentuk apapun. Hal itu disebkan karena
suara hati nurani merupakan suara dari Maha Mutlak. Tempat berkumpulnya bagi
mereka yang hatinya bersih dan tak bernoda dan tempat mengingat Tuhan itulah
Hati Nurani. Suara hati adalah suara halus yang murni datang langsung dari
kesadaran sang Hidup yang ada dalam diri kita yang paling dalam yang bersih dan
jujur, tanpa adanya pertimbangan dalam memberikan jawaban. Suara hati ini tidak
akan keluar jika hati nurani.
mbak guru BK ato psikologi? salam kenal...
BalasHapus