Mengapa BK Belajar perlu?
Karena manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk mengetahui semakin memahami dirinya
(Walgito, 2010)
Sejarah BK Belajar di Amerika
- Van Eeden : Klinik psikoterapi di Amsterdam
- Wilhem Wundt : Laboratorium psikologi eksperimental di Leipzig, Jerman
- Freud, dkk : Psikologi
- PD I : Army Alpha Test
Tahun 1898-1907
- Jesse B Davis : Konseling di sekolah di Detroit
Tahun 1908
- Frank Parsons : Vocational Bureau (Father of Guidance)
Tahun 1910
- William Healy : Juvenile Psychopathic Institut di Chicago
Tahun 1911
- Harvard : kuliah bimbingan jabatan (Meyer Blomfield)
Tahun 1912
- Grand Rapids Michigan (Central School) : lembaga bimbingan di sistem sekolah oleh Davis
Tahun 1913
- National Vocational Guidance Association di Grand Rapids
Tahun 1950
- Berkembang pesat
Tahun 1952
- APGA (American Personnel Guidance Association)
Tahun 1983
- APGA → AACD (Ameican Association for Counseling and Development)
Sejarah BK Belajar di Indonesia
- Merdeka → Kementrian → Pekerjaan sesuai → Balai Latihan Kerja (BLK)
Tahun 1960
- Bimbingan Akademis
Tahun 1963
- FKIP di IKIP membuka jurusan Bimbingan dan Penyuluhan
Tahun 1964
- Kurikulum SMA gaya baru : keharusan melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan (kurang berkembang)
Tahun 1970an
-Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) : staf bimbingan peran penting dalam sistem sekolah
Tahun 1975
- Kurikulum 1975 : secara formal BK diprogramkan di sekolah
- Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) Malang
Tahun 1984
-Kurikulum 1984 : Bimbingan Karie
- UU No. 2/1989 : Sisdiknas
- SK Menpan No. 84/1993 : Jabatan fungsional guru dan angka kreditnya
Tahun 2001
- IPBI → ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia)
BK Belajar adalah . . . .
Bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan (Winkel dalam Sukardi, 2008 dan Tohirin, 2007)
Jenis Bimbingan yang membantu para siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan (Surya dalam Tohirin, 2007)
BK Belajar terdiri atas . . . .
- Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif
- Pemantapan sistem belajar dan berlatih
- Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah
- Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan budaya
- Orientasi belajar di perguruan tinggi
- Pengenalan individu yang mengalami masalah belajar
- Pengembangan motivasi, sikap, maupun kebiasaan belajar individu
- Pengembangan keterampilan belajar
- Pengajaran perbaikan
- Program Pengayaan
Tujuan BK Belajar
- Membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal
- Agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar
- Agar siswa mandiri dalam belajar
Membantu siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, keterampilan belajar yang sesuai dengan tingkat kecepatan, kesulitan belajar, potensi, dan perkembangan diri individu
Langkah-langkah BK Belajar
- Menetukan masalah
- Pengumpulan data
- Analisis data
- Diagnosa
- Prognosis
- Tritmen
- Follow up