Copyright © Holiday!
Design by Dzignine
Minggu, 22 September 2013

Satuan Layanan Klasikal



SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SMP MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA

A.    Topik Bahasan                 : Percaya diri
B.     Sub Topik Bahasan          : Meningkatkan kepercayaan diri siswa
C.     Bidang Bimbingan          : Bimbingan Pribadi
D.    Jenis Layanan                  : Informasi
E.     Fungsi Layanan               : Pemahaman
F.      Tujuan Layanan               : Siswa dapat memahami cara meningkatkan
 kepercayaan diri
G.    Tugas Perkembangan       : Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang
 dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih
 luas
H.    Rumusan Kompetensi     : Siswa dapat memahami cara meningkatkan
 kepercayaan diri 
I.       Metode                            : Dialog
J.       Strategi Layanan             : Klasikal
K.    Sasaran Layanan              : Siswa kelas VII A
L.     Materi Layanan               :
1.    Pengertian percaya diri
2.    Cara meningkatkan percaya diri
M.   Uraian Kegiatan              :
TAHAP
KEGIATAN
ESTIMASI WAKTU
Pembukaan


a.       Guru pembimbing mengucapkan salam dan doa
b.      Guru pembimbing melakukan presensi
c.       Guru pembimbing menyampaikan tujuan layanan

5 menit
Inti
a.       Apersepsi :
Guru pembimbing melakukan tanya jawab kepada siswa tentang percaya diri
b.        Guru pembimbing menjelaskan tentang cara meningkatkan kepercayaan diri siswa
c.       Guru pembimbing melakukan tanya jawab dengan siswa tentang cara meningkatkan kepercayaan diri

30 menit
Penutup
a.       Guru pembimbing membuat kesimpulan tentang cara meningkatkan kepercayaan diri
b.      Guru pembimbing merefleksi dan memberikan penguatan kepada siswa
c.       Guru pembimbing melakukan penilaian segera kepada siswa
d.      Guru pembimbing bersama siswa mengucapkan doa sesudah belajar
e.       Guru pembimbing mengucapkan salam penutup

5 menit

N.    Tempat Layanan               : Ruang kelas VII A
O.    Waktu/Semester                : 1 x 40 Menit/Semester Ganjil
P.      Hari/Tanggal/Jam              : Rabu, 25 September 2013 / 07.00 WIB
Q.    Pelaksana                          : Praktikan
R.     Pihak yang Berperan Serta : Guru pembimbing
S.      Alat-alat Perlengkapan        :
T.      Media                                : Laptop dan LCD
U.    Rencana Penilaian             : Laiseg
V.    Rencana Tindak Lanjut     : Bimbingan kelompok


Menyetujui,
Guru Pembimbing



Jangka Vennianta, S.Pd
NIP. 197112122008011011

Yogyakarta, 25 September 2013
Praktikan,



Raisa Aryasheba
NIM. 10144200129

Mengetahui,
Kepala Sekolah



Drs. Suprapto, M.Pd
NBM. 627529







MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA

A.    Pengertian Percaya Diri
Percaya Diri (Self Confidence) adalah meyakinkan pada kemampuan dan penilaian (judgement) diri sendiri dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan atas kemampuannya menghadapi lingkungan yang semakin menantang dan kepercayaan atas keputusan atau pendapatnya. Sedangkan kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri.
Rasa percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut  dimana ia merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri.
Percaya diri tidak muncul dengan spontan tetapi ada proses dalam pencapaiannya, rasa percaya diri harus dipupuk supaya dapat berkembang  dengan baik.  Tingkatan percaya diri setiap orang berbeda-beda, ada yang kurang percaya diri, tetapi ada juga yang terlalu percaya diri (over confident), tentunya yang baik adalah percaya diri yang proporsional.
Orang yang punya kepercayaan diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang akurat terhadap kapasitas yang dimilikinya. Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa bersikap sebagai berikut :
1.      Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh.
2.      Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
3.      Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah.
4.      Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal).
5.      Canggung dalam menghadapi orang.
6.      Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan.
7.      Sering memiliki harapan yang tidak realistis.
8.      Terlalu perfeksionis.
9.      Terlalu sensitif.
B.     Cara Meningkatkan Percaya Diri
Untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, dapat diupayakan dengan beberapa kegiatan antara lain:
1.      Mengikuti  kegiatan lomba-lomba
Lomba terbagi kedalam dua macam yaitu lomba akademik dan lomba non akademik, pada setiap lomba ada faktor yang sangat  penting dan menentukan kita untuk menang yaitu faktor percaya diri, jika kepercayaan dirinya  menurun saat lomba biasanya sulit untuk berhasil meraih juara pada lomba tersebut. Supaya kadar percaya dirinya meningkat  siswa harus sering mengikuti lomba-lomba.
2.        Memperbanyak kegiatan yang mengasah skill
Dengan mempunyai skill (keterampilan), siswa dapat mengembangkan rasa percaya dirinya, contohnya siswa membuat karya sederhana yang dikerjakan sendiri tanpa bantuan temannya.
3.      Memperbanyak tugas individual
Tugas mandiri secara individual akan melatih kita percaya kepada kemampuan sendiri dan tidak tergantung terhadap orang lain. Dengan belajar mandiri kita akan terbiasa memecahkan persoalan, terlepas benar atau salah tugas yang kita kerjakan (bisa dikonsultasikan dengan guru)  yang terpenting adalah sikap percaya diri dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
4.      Pendidikan Karakter
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak. Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik terhadap Allah SWT, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya). Untuk mencapai siswa yang berkarakter baik atau unggul dalam proses pembelajaran ditanamkan karakter-karakter yang diharapakan.

Rasa percaya diri pada siswa memegang peranan penting dalam keberhasilan belajar, karena kurang percaya diri dapat menyebabkan siswa tidak bisa mengerjakan soal, tidak mau tampil di depan kelas, malu bertanya kepada guru padahal pelajarannya belum di mengerti, dan bahkan mencontek dilakukan karena tidak percaya diri terhadap kemampuannya. Percaya diri sangat banyak manfaatnya untuk keberhasilan kita maka pupuk dan kembangkanlah.









PENILAIAN KEBERHASILAN
LAYANAN BK


Kelas/Semester            : VIIA/ Semester Ganjil
Topik Bahasan : Percaya diri
Sub Topik Bahasan     : Meningkatkan kepercayaan diri siswa
Penilaian                      : Laiseg

Siswa diberikan evaluasi dengan memberi pertanyaan antara lain :
1.      Apa yang dimaksud dengan percaya diri ?
2.      Bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri ?
3.      Sebutkan contoh rasa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari ?






READ MORE - Satuan Layanan Klasikal